Ruang Iklan Banner
Scroll untuk melanjutkan membaca
Nanti, Jika Saya Kaya, Saya Akan Sedekah

Nanti, Jika Saya Kaya, Saya Akan Sedekah

Mungkin sebagian dari kita pernah mengatakan kalimat ini “Nanti, jika saya diberikan kekayaan oleh Allah, saya akan sedekah”. Pernah bukan?

Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan kalimat itu, karena memang kalimat tersebut mendorong kita untuk selalu mengingat akan bersedekah.

namun perlu kita ketahui juga, bahwa kalimat yang saya tulis di atas tadi sudah dijelaskan dengan detail di dalam Al-Qur'an.

وَمِنْهُمْ مَّنْ عٰهَدَ اللّٰهَ لَىِٕنْ اٰتٰىنَا مِنْ فَضْلِهٖ لَنَصَّدَّقَنَّ وَلَنَكُوْنَنَّ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ ٧٥
Di antara mereka ada orang yang telah berjanji kepada Allah, “Sesungguhnya jika Dia memberikan sebagian dari karunia-Nya kepada kami, niscaya kami akan benar-benar bersedekah dan niscaya kami benar-benar termasuk orang-orang yang saleh”. (QS. At-Taubah : 75)

Dijelaskan pada surah At-Taubah bahwa diantara manusia, ada orang yang berjanji kepada Allah dengan kalimat tersebut, namun apa yang mereka lakukan ketika telah mendapatkan apa yang diharapkan?

Kemudian jawabannya ada pada ayat selanjutnya.

فَلَمَّآ اٰتٰىهُمْ مِّنْ فَضْلِهٖ بَخِلُوْا بِهٖ وَتَوَلَّوْا وَّهُمْ مُّعْرِضُوْنَ ٧٦
فَاَعْقَبَهُمْ نِفَاقًا فِيْ قُلُوْبِهِمْ اِلٰى يَوْمِ يَلْقَوْنَهٗ بِمَآ اَخْلَفُوا اللّٰهَ مَا وَعَدُوْهُ وَبِمَا كَانُوْا يَكْذِبُوْنَ ٧٧
Akan tetapi, ketika Allah menganugerahkan kepada mereka sebagian dari karunia-Nya, mereka menjadi kikir dan berpaling seraya menjadi penentang (kebenaran). Maka, (akibat kekikiran itu) Dia menanamkan kemunafikan dalam hati mereka sampai pada hari mereka menemui-Nya karena mereka telah mengingkari janji yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan (juga) karena mereka selalu berdusta. (QS. At-Taubah : 76-77)

Saya pribadi pernah berkata seperti itu, bahkan mungkin disetiap saya termenung memikirkan masa depan di sore hari, saya selalu mengucapkan kalimat itu di dalam hati.

Saya kembali berpikir, apakah jika suatu saat saya diberi kesempatan oleh Allah untuk menjadi seorang yang kaya, apa benar saya mampu bersedekah?. Sedangkan kekayaan sendiri adalah salah satu cara Allah menguji hambanya.

Bisa saja nanti saya lupa diri, merasa apa yang saya dapatkan belum cukup untuk melakukan sedekah karena banyaknya kebutuhan dan keinginan yang ingin direalisasikan dengan kekayaan tersebut.

Sanggupkah saya memegang amanah jika diberikan kesempatan itu?.

Disituasi sekarang, mungkin saya akan berkata dengan penuh keyakinan bahwa saya mampu. Namun bagaimana jika itu terjadi dan saya ingkar? maka saya sungguh menjadi orang yang sangat merugi karena telah ingkar dan menjadi orang yang munafik.


Tulisan ini saya buat setelah melihat postingan Facebook Kang Dewa Eka Prayoga berikut ini.

Saya sungguh sangat bersyukur dapat diingatkan mengenai hal ini melalui statusnya Kang Dewa.

Dengan begitu saya tersadar bahwa tidak perlu terlalu jauh mengharapkan kekayaan hanya untuk bersedekah, karena sedekah tidak mesti harus kaya terlebih dahulu. Sedekah bisa dilakukan kapan saja dimana saja dan bahkan dalam bentuk apa saja.

Sedekah tidak melulu tentang uang dan kekayaan, namun ada banyak cara untuk bersedekah, karena sedekah adalah pemberian seorang Muslim kepada orang lain secara ikhlas tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu.

Bahkan hanya dengan seribu rupiah saja, itu akan bernilai pahala yang sangat besar asal diberikan dengan hati yang tulus dan ikhalas karena Allah.

Yuk mulai berbenah ;)

Referensi Tulisan : Dewa Eka Prayoga, melalui https://www.facebook.com/akh.dewa/posts/10222405604037494/ Surah At-Taubah, melalui https://quran.kemenag.go.id/surah/9/
A. Abdul Mustahab ツ
A. Abdul Mustahab ツ
Senang dengan perkembangan teknologi. Menulis menjadi hal wajib, karena ilmu tidak akan bermanfaat bila di tampung sendiri.
Kab. Sinjai, Indonesia
Belum Ada Komentar
300 x 600
Side Column Ads (Left)
300 x 600
Side Column Ads (Right)